Jumat, 05 Agustus 2016

Review of The Week: Kefir Mask by Bertrand Antolin

Dan halo 2016! Kefir jadi bahan alami yang terkenal dan banyak artis yang mulai membisniskan kefir. Mulai dari masker sampai scrub.


Setelah sempat kepikiran dan baca beberapa review so i bought it. Not me sih sebenernya, my sister did.
Why? Review dari pembelinya banyak. Baik text dan foto. Reviewnya juga bukan tentang produknya aja tapi juga pelayanan si admin. Pengirimannya juga cepet, even itu mendekati lebaran barang tetap dikirim.


Kotak dibalut alumunium foil berisi 20 bungkus kefir dan satu jar berisi scrub. (untuk mejaga bakteri agar tidak hancur, kotaknya akan dibalut dengan alumunium foil. Setelah dibuka alumunium foilnya, harus langsung dimasukkan ke dalam kulkas). Sebenernya ini sesuai pilihan, kalian bisa beli masker kefirnya aja tanpa scrub atau sebaliknya.

Mereka punya dua varian; pure kefir dan kefir bengkuang. Punya saya ini adalah pure kefir 20 days. Ada paket untuk 20 hari, 30 hari dan 40 hari.
 
Karna dari bahan alami, di atas kotaknya ada masa berlaku maskernya. Biasanya sebulan 


Price?
Karna ada dua varian dan paket hari yang bebeda,  harganya juga beda. Yang dibeli oleh saya adalah Pure 20 days 280.000 dan body scrubnya 125.000. Sedangkan Pure 30 days 420.000 , Pure 40 days 560.000.
Paket bengkuang 20 days 300.000, 30 days 440.000, dan 40 days 580.000.


Dari satu plastik itu saya biasa pakai untuk dua kali pemakaian, pagi dan malam hari sebelum tidur.
Awal pemakaian (1-2 hari) masih biasa aja dan tiba-tiba di jidat malah timbul jerawat-jerawat kecil. Walaupun muka saya oily, jerawat dalam kuantitas semacam itu jarang mampir ke wajah. Lalu setelah tanya-tanya admin, mereka bilang gak masalah, itu memang proses detoksifikasi. Sekitar satu minggu juga akan berkurang.

Dari review yang saya baca di kolom komen di instagram juga bilang begitu.
Tapi untuk jenis kulit pada wajah saya, jerawat kecil-kecil itu bisa kering dan hilang setelah dua minggu. Jerawatnya sudah bye-bye.

Awal pemakaian, mungkin agak sedikit mengagetkan, wajah seperti terasa berdenyut dan gatal mungkin juga agak sedikit perih. Muka juga bisa merah seperti iritasi. Tapi itu hanya sekitar 3-5 menit aja. Setelah maskernya mulai mengering, rasa seperti itu akan hilang. Untuk menguranginya, bisa sambil di kipas-kipas. Jadi maskernya bisa lebih cepat kering.

Pembilasan dilakukan saat masker sudah benar-benar kering. Kalau saya, biasanya tetap saya diamkan sampai tak terasa gatal pada wajah. Setelah itu baru dibilas dengan air dingin mmmm air bersuhu ruang maksudnya, bukan air hangat atau panas, biar pori-porinya tertutup.

Result? Satu dua hari memang belum keliatan. Tapi kalau rutin pasti terasa. Lebih cerah dan mengurangi kekusaman pada wajah.
Itu sebenernya yang saya cari, biar wajah gak terlihat kusam.
Produk di wajah memang cocok-cocokan, kan? Ada yang sudah coba tapi kurang maksimal hasilnya atau ada juga yang hanya dengan pelembab yang bisa beli di mini market tapi sudah merasa cukup. So, it depends on how you treat your face girl *wink eye*

The better one? Inner beauty (no doubt!). Tapi bukan berarti kamu jadi mengesampingkan kebersihan wajah loh ya^^ 
Now, it’s your turn girl! Kefir mask is a good choice for you

2 komentar: