Waktu
pergantian taun, malemnya banyak banget yang bikin recap best moments selama
2017. It looked so "gilegilegile". Apa yang mereka jalanin di tahun 2017 tuh kaya
spectaculer banget. Dan gue memilih untuk tidak mengupdate recap gue di tahun
2017, karna gitu-gitu aja. Gue hanya bergerak sebagai netizen yang scroll up
kehidupan instagram pas malem pergantian tahun.
Highlight
gue di tahun 2018 adalah: berani ‘share’
harus berani juga ngadepin komentar
Udah
terlalu sering gue liat kolom komentar isinya bukan comment, tapi ngehujat. Ini
masih jadi adat beberapa orang. Gue gak ngebayangin aja gitu jadi orang yang
dikasih komentar dengan cara begitu. Tapi, mungkin itu konsekuensi. Kita kan
tau kita ada di lingkungan seperti apa, berarti kita tau juga resikonya seperti
apa.
Susah
menyenangkan semua orang.
Lo
jadi diri sendiri, belum tentu semua suka. Lo menjadi apa yang diinginkan orang
lain, lo bakal capek sendiri juga.
Be
the best version of you.
Gak
semua suka tulisan gue. Jelek-jeleknya, gue dikomentarin. Kadang komentarnya
gak beralasan yang logis. Tapi itu konsekuensi, karna gue ‘berani’ buat share.
Gue pun akan menahan konten tulisan yang terlalu sensitif, karna itu cara gue
menjaga dan menghormati lingkungan gue ini.
Besides,
beberapa orang memanfaatkan current issue yang sifatnya personal untuk jadi
konten. Untuk tuntutan angka reader, gausah ditanya naiknya bakal kaya gimana, tapi buat
tuntutan hati, sampai saat ini sih gue masih ragu buat jadiin konten walaupun
pasti bakal menguntungkan nasib blog gue ini – yang udah banyak jaring
laba-labanya –
Pasti
ada bagian menarik yang bisa diceritakan, tanpa harus bawa current issue yang
sifatnya sangatsangat personal. Tiba-tiba orang jadi ahli ‘berkerudung’
tiba-tiba orang jadi ahli ‘infrastruktur’dan ahli lainnya. it’s oke kalau
mereka memang ahlinya lalu beranggapan tentang current isu itu, tentu kita akan sangat butuh ilmunya, tapi kalau
bukan? Risky, it’ll make agenda public yang berujung jadi opini publik. Can you
imagine, pendapat personal lo itu jadi konsumsi publik dan mempengaruhi opini
publik padahal gak berpijak dari ilmu yang tepat.
Itu
juga yang bikin netizen jadi menghujat bukan berkomentar.
Scary.
Tapi setiap share yang kita buat, setelahnya, konsekuensinya, ada pujian dan
komentar. Kita yang akan menggiring readers kemana.
2017 had teached me.
Well, hi 2018.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus