Selasa, 07 November 2017

Novel Review: See Me by Nicholas Sparks

WHERE HAVE I BEEN?

Emang, satu kendala yang masih dan selalu gue rasakan adalah konsistensi nulis di sini. Alesannya bukan karna habis konten, tapi ada juga males dan belum bisa atur waktu buat nulis. Padahal sering mampir, buat liat statistik yang sometime meningkat atau seringnya stabil atau iseng liat blog orang yang gue follow. Yet, halo! Here i'am, menyapa Gladiator setelah pergi sekian lama. 

Kesel ga kalau ada review novel? kalau gue sih iya. Paling males kalau habis dapet buku dan ada yang sangat antusias secara tiba-tiba ceritain alur ceritanya. 

"Eh kemarin gue dapet novel A"

"Oh lu beli itu? duh sedih banget tuh, masa mati dong ceweknya. Adiknya pacaran gitudeh sama bekas cowok kakaknya. Ah gila sih, terus keluarga complicated banget" 

bla..blaa..blaa kemudian gue yang ada di depan dia cuma garuk-garuk kepala terus rasanya pengen balik lagi ke kasir minta refund.

"Mbak gajadi beli, barusan temen saya secara cuma-cuma ceritain isi novelnya"

-----

Jadi, ketika gue baru aja beresin See Me by Nicholas Sparks gue mikir beberapa kali, harus atau enggak gue review. Sedangkan gue secara sepihak pengen banget share ceritanya karna menurut gue cukup dramatis dan deg-deg-ser. Sepanjang ngikutin karyanya Sparks dari SMP, gakpernah sekalipun menyesal atau kecewa. Tulisannya memang masuk personal interest gue.

See Me gue dapetin di Periplus bandara pas mau terbang ke Bali. Setelah sebelumnya mau ambil buku Malala, kemudian ga jadi karna Sparks punya kekuatan magnetik yang kuat. Artinya gue sudah punya buku ini dari bulan Juli dan gue baru selesein November karna gue mulai bacanya pun November awal. 

Gue mau membenarkan diri dulu, kalaupun gue review, gue rasa gue gak terlalu berdosa dan mengurangi minat fans Sparks buat baca ini, karna toh buku ini udah keluar dari July 2016. It means, gue mereview setahun setelahnya. No spoiler or bocoran or whatever you name it. 


See Me by Nicholas Sparks
Colin, Maria, Evan, Lily, Serena, Dr.Manning, Lester, Margolis 

Cukup senang bagi kalian yang mencintai akhir happy ending, karna novel ini pun berakhir demikian. Sparks secara detail menceritakan bagaimana Colin bertemu Maria and vice versa dan mengenal satu sama lain, berikut keluarga dan lingkungan sekitar mereka. Perhaps, hampir 200-an halaman awal, ceritain dengan detail cara Colin dan Maria saling kenal. 
Dan gue selalu suka cara Sparks mempertemukan tokoh utamanya. Romantis. Anti mainstream. Bukan sekedar senggolan di koridor terus bukunya jatuh terus tangan saling bersentuhan. MEH.

Setelah itu Sparks baru secara detail bahas 'See Me'. Tentang dendam seorang ayah (Dr. Manning) yang anak perempuannya mati karna dibunuh mantan pacarnya. Dendam sama Maria yang kerja di firma hukum dan terlambat masukin Laws (yang bunuh anak perempuannya) ke penjara. Dr. Manning bahkan memanfaatkan anak laki-lakinya, yang punya masalah sama mental illness sejenis abnormal delusion, iya kalau gasalah tentang delusi yang berlebihan. 

Gue gak habis pikir sama ide Sparks buat memanipulasi setiap jalan cerita. Tokoh utama yang dituduh mata-matain dan mengancam Maria itu adalah Lester dan Lester ternyata cuma alatnya Dr.Manning dan Atkinson yang diduga kerja bareng Lester buat neror Maria sebenernya udah mati dibunuh. Dr. Manning bahkan masuk ke dalam keluarga Maria buat mata-matain Maria. And again, sasaran Dr.Manning ternyata bukan Maria, tapi Serena adiknya. Karna Dr. Manning pengen Maria ngerasain apa yang dia rasaian, kehilangan orang yang dia sayang, anak perempuannya, istrinya, anak laki-lakinya. Semua kejahatan yang dirasain Maria dan Sanchez Family dilakuin sama Dr.Manning buat ngebales rasa dendamnya. 

source: Pinterest
Cukup ya.
Kalian harus rasain setiap halamannya. Setiap role yang dimainin setiap tokoh. Setiap moral value yang ditulis Sparks. Bagian Maria jatuh cinta sama Colin. Bagian Colin approach Maria. Meleleh adek bang. Agak lebay, tapi gue deg-deg-an beresin novelnya yang bagian-bagian akhir. Masa takut tiba-tiba ada Dr. Manning :")


sebenernya agak gak pengen novelnya jadi film, karna bagiannya ada aja yang ilang. Tapi gue gak keberatan juga kalau Sparks mau produksi filmnya. Setiap menikmati kok :") Eh btw novel Sparks yang ini udah jadi film belum ya? Jangan-jangan udah ?!


Happy reading Glads!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar