Di tengah hiruk-pikuk drama korea, gue coba mengarahkan pilihan gue ke film Indonesia.
Wow kok bisa? drama korea membuat gue merasa lonely pas udahan. Gue sedang gak mau merasakan after effect seperti itu. Tapi gue akan selalu suka soundtracknya, pasti kena banget dan berguna buat nemenin nulis. Yes, musik mempengaruhi tulisan-tulisan gue.
Akhirnya gue pilih deretan film Indonesia di Netflix. Tentunya setelah menyelesaikan beberapa series barat hehe. Oke, jadi ini film Indonesia yang bikin gue tepuk tangan, tercengang dan kagum dan jatuh cinta.
A Copy of My Mind
![]() |
Pict Source |
Paham gue kenapa film ini banyak menang festival film. Gak tau kenapa, film bagus ujungnya membebaskan penonton buat tarik kesimpulan sendiri. Pemilihan peran, jalan cerita, lokasi, musik, semuanya tuh nyambung. Film mahal bukan cuma karna biaya produksinya, tapi karna jalan ceritanya. Take a bow for this one!
Selamat Pagi, Malam
![]() |
Pict Source |
Masih ambil background kondisi sosial ibukota, cerita di film ini juga dekat banget sama kehidupan kita. Ini film lama dan gue baru nonton tahun ini, tapi pas gue nonton berasa lagi ngeliat masa lalu yang 'gila nih dulu begini banget', tapi bener dan kejadian. Kalau ini gue seneng banget sama aktor sama aktrisnya. Gue naksir sama pengambilan gambarnya yang sederhana tapi justru jadi natural banget. Moral valuenya sampai.
Teman Tapi Menikah 2
![]() |
Pict Source |
Drama-komedi. Eh kok komedi ya? tapi bungkusannya memang dibalut komedinya Dito sih menurut gue. Mainin emosinya keren banget! dari ketawa sampe kesel sendiri sampe terenyuh sendiri sama cerita cintanya. Ini ringan tapi setelah lu nonton, lu bakal percaya sama kekuatan hubungan lu sudah sejauh mana. Ini juga drama keluarga kok, dan sering kejadian di sekitar kita. Film yang lokasinya di Bali selalu cantik ya.
Posesif
![]() |
Pict Source |
Setelah ditelusuri, bagi gue ini psikologi film. Apa yang terjadi sama Lala memang banyak kejadian di dunia remaja sampai dewasa. Bahkan untuk anak usia SMA aja, banyak yang gagal menyalahartikan peduli. Artinya, membangun hubungan tidak cukup soal i love you, tapi banyak faktor lain, kedewasaan, psikis yang siap, pengalaman, dukungan orang sekitar. Gue paling seneng sama film yang melibatkan setiap orang di lingkungan sekitar aktor utama, bukan asal nempel, tapi ada konfliknya masing-masing. Detail.
Love For Sale 1 & 2
![]() |
Pict Source |
Whatta fun movie! Coba deh siapa yang kepikiran buat mendalami cerita dating app? bukan cuma tentang bagian iseng-iseng berhadiah, tapi ditarik dari akarnya. Berangkat dari kebiasaan orang kita yang suka nuntut nikah, panik di usia kepala tiga, omongan tetangga, kebutuhan cuan tapi juga nuntut nikah. Wah rame banget sih. Bagian 1 dan 2 sama-sama masalah dating app, tapi background ceritanya beda. Ini tuh sederhana, tapi jadi luar biasa pas dia dekat banget sama kejadian di sekitar kita, tapi tentu ditambah bumbu drama ya.
Dua Garis Biru
![]() |
Pict Source |
Nonton gak ya, nonton gak ya, nonton deh!
Kita fokus ke strata sosial dulu deh, taraf ekonomi yang rendah cenderung disalahkan dalam hal yang kurang baik tapi lebih punya hati, lebih empati. Sedangkan yang ekonomi berkecukupan cenderung lebih keras dan tidak peduli. Case ini sulit sekali untuk sebuah keluarga, apalagi usia yang jauh dari kata siap. Film ini menunjukkan efek yang fatal dari sebuah hubungan remaja yang melampaui batas. Bukan cuma pihak laki-laki yang nantinya akan dirugikan, tapi perempuan juga. Dara harus kehilangan rahimnya, di usia dini, yang mungkin kalau diperpanjang ceritanya, ini bisa jadi hal yang menyedihkan untuk Dara suatu hari nanti. Bima juga akan punya beban baru sebagai pihak yang memilih untuk membesarkan anaknya dalam keadaan ekonomi yang di bawah kata cukup.
Perlu dewasa nonton film ini. Perlu paham dan perlu arahan. Jadi gak salah mengartikan.
Ini film edukasi. Dalam hal edukasi, kita gak mesti paham sendiri, kita bisa aja butuh supervisor.
Jangan malu untuk tanya moral value dari sebuah film, jangan sungkan untuk diskusi tentang pesan moral dari film yang sudah lu tonton. Jadi lu punya pembanding dan diskusi tentang pendapat lu itu. Jangan telen mentah-mentah, harus dicari pesannya.
Imperfect
![]() |
Pict Source |
Menangis nonton film ini! Hubungan orang tua dan anak tuh selalu nyentuh ke hati. Jadi wajar gitu loh kalau orang tua - anak punya border. Seseorang yang hidup setiap hari sama lu punya rahasia. Gak semua hubungan anak-orang tua terbuka, dan itu wajar. Suatu hari bakal terbuka satu per satu.
Seberapa puas lu sama penampilan lu sekarang?
insecurities bisa mengecilkan seseorang yang sebetulnya sudah hebat. Parahnya, kalau ditarik akarnya, justru orang di sekitar kita yang membuat kita merasa tidak nyaman. Doktrin tentang seperti apa cantik, juga mempengaruhi. Kadang bahkan sering kali, kita gak bisa filter masalah yang satu ini. Akhirnya kita jadi produk perkataan orang di sekitar kita. Kita lupa kalau secara otentik, kita hebat dan istimewa. Tinggal gimana kita embrace akan hal tersebut.
Ini bagus! gue jatuh cinta sama film Imperfect.
***
Nah itu adalah beberapa film Indonesia yang berkesan buat gue. Setelah gue nonton, gue bisa mikir dan bisa diskusi. Terpenting adalah bisa buat gue belajar. Bisa jadi referensi buat gue nulis cerita. Buat gue film-film di atas itu mahal, mahal karna jalan ceritanya. Mahal karna efek yang dibuat setelahnya.
Banyak dari film di atas adalah drama, tapi bukan drama yang umum. Dramanya masuk akal. Ini drama yang memang dibentuk dengan kreatifitas. Gak heran hasil akhirnya kena ke penonton dan kena ke festival film.
Yes, definitely, mau lagi nonton film Indonesia yang lain!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar