Minggu, 28 Oktober 2018

Tips Ampuh Menaikkan Jumlah Viewers

Jumlah viewers dianggap penting bagi sebagian orang.

Oh jelas dong. Kita bisa lihat perkembangan blog atau platform media sosial lainnya lewat si jumlah viewers ini. Jumlah viewers ini bisa jadi pemicu buat makin rajin bikin konten yang bermanfaat. Pun gue pribadi kalau liat statistik blog suka kaya buka ciki berhadiah. Seneng tapi deg-degan. Jumlah yang gak sedikit jadi pecutan supaya bikin konten lagi dan lagi. Kaya makin memupuk tanggung jawab. 

Statistik jumlah viewers gue di blog ini masih naik turun. Artinya gue belum konsisten bikin konten yang dibutuhkan. Ada yang sampe viewersnya ribuan tapi ada juga yang satuan. Kan miris. Gue gak terlalu memaksakan diri buat update tiap hari. Apalagi gue penganut "Quality over Quantity". Jangan sampe post gue banyak tapi gak ada manfaatnya. Mungkin jarang upload tapi manfaatnya sampai. Sesimple itu sih tujuan gue sekarang di blog ini.

Blog gue sudah bukan lagi diary online.

Karna gue lagi belajar membangun kualitas, gue lebih sering jadi pengamat dulu sebelum tumpah jadi tulisan disini. Sampe akhirnya gue tergerak buat menanggapi pentingnya jumlah penonton dan gimana cara sensasional menaikkan viewers yang tidak mendapat respect dari gue (personally).

Membahas orang yang sedang kontroversial lalu ngubek-ngubek sisi negatifnya

Ini ampuh! Apalagi bahas bagian jeleknya, mencari sisi salahnya. Gosipnya. Ampuh. Pasti dikonsumsi orang banyak. Ditonton. 

Gila gak sih, yang macem gini jadi konsumsi? Jumlah viewers melejit karna konten membahas isu ini. Antara positif dan gosip perbandingannya lebih banyak membahas gosip.

Pertanyaan gue adalah yang salah si pembuat konten atau si penonton/pembaca konten? Gue membuka lapak seluas-luasnya untuk kalian yang mau berbagi pendapat. Sekalian deh email pribadi gue juga boleh.

Agak gusar setiap kali baca atau nonton konten yang mengangkat masalah pribadi orang lain. Kemudian menyudutkan sampe gak ada titik benarnya. Tega. Konten tega yang punya penonton banyak. Buat gue gak masuk logika deh yang begitu. TAPI, sebagian orang masih merasa perlu membawa-bawa masalah orang lain.

Gue tahu betul bad news is a good news. 

Tapi kita masih punya hak buat memilih. Dan ketika bad news adalah pilihan yang lo pilih untuk buat konten, tolong arahkan pembaca lo itu ke jalan yang bener. Tolong jangan buka lapak buat mengadu domba masalah, apalagi masalah orang. Mending kalau masalah lo pribadi aja gih

Masih banyak konten pintar

Alhamdulillah, masih banyak konten pinter yang layak buat ditonton dan dibaca. Misalnya konten yang bicarain masalah tips liburan, lifestlyle atau tips yang berguna, cerita bersambung yang ditunggu-tunggu.

Gue masih baca blog nya GitaSav tentang perspektifnya menanggapi hal-hal yang terjadi, tapi tidak berat ke satu pihak. Cukup general dan tidak memihak. Masih baca blog yang banyak cerpennya. Masih baca blog yang ngasih tips sekolah ke luar negeri. Reading list gue alhamdulillah memberikan hal-hal dan bacaan yang baik buat konsumsi otak gue ini.

-----

Konten itu kaya makanan.
Kita tau seberapa besar dampak MSG pada makanan yang kita makan. Tau seberapa besar dampak makanan pedas buat pencernaan. Dan, kita juga tahu seperti apa dampak makanan 4 sehat 5 sempurna buat tubuh kita.

Tinggal pilih aja, mau ngasih makanan ke tubuh dan otak kita pake makanan sehat atau makanan gak sehat :)





Tidak ada komentar:

Posting Komentar