Selasa, 15 Mei 2018

Menghadapi Pandangan yang Berbeda Mengenai Terorisme

Masalah teror tidak berpasangan dengan agama apapun. Jangan disandingkan dengan sebuah agama.
Intinya, agama hanya mengajarkan kebaikan.

Walter Lacquer bilang gini “Tidak akan mungkin ada sebuah definisi yang bisa meng-cover ragam terorisme yang pernah muncul dalam sejarah” gila gak tuh saking banyak ragam teror.

Tapi kalau secara etimologis, teror ini artinya menggetarkan. Extreme fear.

Sederhananya kita bisa bilang terorisme ini adalah sebuah paham yang berpendapat bahwa penggunaan cara-cara kekerasan dan menimbulkan ketakutan adalah cara yang lumrah untuk mencapai tujuan.

Kekerasan. Ketakutan. Lemme say, kejahatan.
Praktik terorisme udah lama, ada kali dari abad ke 11. Mungkin pernah denger order of assassins ? itu salah satu contoh awal terorisme.

Kebetulan gue pernah belajar masalah paham ini karena masuk ke subject alias matkul. Di kelas aja, diskusi masalah isu ini makan waktu 2 sks full dan gak totally clear, berlanjut ke pertemuan selanjutnya. Kemudian gue mikir, gimana sama pandangan masyarakat umum?

Persepsi melihat isu ini beragam banget. Hashtag banyak, instastory banyak apalagi mungkin facebook. Pasti berisik banget. Hati-hati berdiskusi, pilih orang. Kalau salah orang bisa emosi. Kalau lo emosi, apalagi disebar ke publik, seneng deh tuh terrorist.

Pelaku teror atau terrorist akan sangat bahagia kalau kita banyak upload dan ketakutan. Mereka akan puas karena berhasil menyelesaikan misinya membuat orang ketar-ketir. Jadi, jangan biarin mereka puas dan senang.

Stement yang dishare ke publik bakal ngebuka diskusi umum, seperti yang gue lakukan sekarang. Jadi sekali lagi, hati-hati dan jangan memaksa orang satu pemikiran dengan kita. Sebenernya kalau pada dasarnya udah sepaham bahwa terorisme adalah paham yang salah sebenernya itu udah cukup membuat kita sebenernya satu frekuensi. Cukup. Gak perlu diperpanjang kalau memang akan memperkeruh diskusi. 

Dan ngeliat aksi kejahatan yang super keji dan tidak manusiawi dilakukan sama terorist, you’ll (of course) say:

“ARE THEY INSANE?”
“WHERE’S HIS/HER HEART?”
or even...
"R THEY ANIMAL?"

Hal yang kita anggap gila ini mereka tidak anggap demikian. Karena ini adalah sebuah paham yang mereka anggap tepat. Melakukan kekerasan adalah hal wajar. Ini paham. Tentu gak mudah meluruskan mereka dengan paham ini ke jalan yang sehat. Perlu approaching yang berstrategi.
Masalah terorisme bukan isu kecil. Terorisme udah masuk ke framework organisasi internasional. INTERNASIONAL. Sudah berelasi dari satu negara ke negara lainnya. Seluas itu. 

Penanganan isu semacam ini tidak sebentar. Tapi yang gue percaya, negara akan melakukan apapun buat ngelindungin masyarakat di dalamnya. 


#KAMITIDAKTAKUT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar