Sabtu, 03 Desember 2016

3 Desember; Hari Disabilitas Internasional. Feat Rafi Okawijaya

Selama di IYDCamp kemarin saya sempet ngobrol sama Rafi. Kita sempet juga duduk belakang-belakangan di salah satu seminar. Malam terakhir sebelum culture performance finally bisa ngobrol beneran sama Rafi. Walaupun bentar banget yaa Fi.

Saya pernah bilang kalau selama IYDCamp saya ketemu sama orang hebat. Salah satunya Rafi ini.
Rafi Okawijaya asal lampung dan sekarang dia mahasiswa fakultas psikologi Universitas Ahmad Dahlan.

Fi, kamu tau gak keunikan kamu itu apa?
Aku beda dari yang lain, Mbak. Aku lebih maju berfikir lebih berinovasi ke depan, aku mampu merencanakan suatu hal yang tidak mungkin dipikirkan orang lain, modal nekat yang kuat adalah semangat yang tinggi dan optimis.

Dan Glads, Rafi ini adalah bagian dari temen-temen difabel kita, Rafi dengan Tuna Daksa.
Tuna daksa menurut KBBI adalah cacat tubuh.

Ada komunitasnya gak,Rafi?
Kalau komunitas sendiri tidak ada Mbak. Menurut kami, komunitas justru mengucilkan kami. Kami ingin berbaur. Walaupun fisik kami seperti ini, pikiran kami dan kecerdasan kami ini sama dengan orang yang normal.

Mimpi Rafi apasih?
Aku bisa keliling dunia, bisa jadi ilmuan, sekaligus peneliti Teori Psikologi, nanti namaku dipampang “Teori Rafi Oka Wijaya”
Amiiiinnn Fi, Amiin!

Rafi udah pernah dapet penghargaan apa aja?
Finalis debat se DIY, juara 2 vocal group, juara 1 paduan suara, lomba essay, lagi mengurus rekomendasi buat gabung di forum Indonesia muda dan nyanyi solo di depan walikota Lampung, salah satu anggota pengembangan masyarakat di inspirator Indonesia chapter Yogyakarta dan penah menjadi delegasi forum negarawan muda Yogyajarta
But gak sempet denger Rafi nyanyi

Di Indonesia sendiri, Rafi udah pernah keliling kemana aja nih?
Selama di indonesia aku baru keliling di Jogja, Jakarta, Lampung. Karna Di indonesia fasilitas kami untuk jalan-jalan itu sangat kurang

Oke Rafi terimakasih. Sampai ketemu di kesempatan-kesempatan lainnya. Good Luck untuk Rafi!

Me, Rafi, Zee


Mimpi itu gak berbatas, tau?
Saya ketemu Rafi yang tampak luarnya ‘terbatas’ tapi pas saya ngobrol, dia justru bisa ngebongkar batas-batas yang kita liat dari luar. Like, halo, dia gak selemah itu loh, dia cerdas dan he looks fine with his uniqueness. He is special. Dia tau mau dibawa kemana ilmu psikologi yang dia punya. Dia punya GOAL yang banyak dari kita –yang dari luar keliatan sehatwalafiat– malah gak punya.  
Hari ini bukan cuma didedikasikan untuk temen-temen difabel aja. Tapi untuk pemerintah juga dan buat kita yang selalu dikelilingi sama mereka. It simply because we have to ‘Memanusiakan Manusia’. Benahi fasilitas untuk teman-teman difabel, notice them! Mereka adalah bagian dari kita, jadi kita adalah mereka.

Selamat Hari Difabel Internasional,
Terimakasih banyak Rafi Okawijaya. Terimakasih udah ngajarin kaka tentang mimpi yang visioner. Dan terimakasih sudah mengajarkan kaka tentang hidup.
Sampai ketemu lagi, Dek!
Gamau tau kalau kita ketemu kamu harus nyanyi! Plus penghargaan kamu jadi makan banyak!

Modal nekat yang kuat adalah semangat yang tinggi dan optimis – Rafi Okawijaya


Take a part with this valueable campaign. Let's make em smile!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar