Selama di IYDCamp kemarin saya sempet ngobrol sama Rafi. Kita
sempet juga duduk belakang-belakangan di salah satu seminar. Malam terakhir
sebelum culture performance finally bisa ngobrol beneran sama Rafi. Walaupun bentar
banget yaa Fi.
Saya pernah bilang kalau selama IYDCamp saya ketemu sama
orang hebat. Salah satunya Rafi ini.
Rafi Okawijaya asal lampung dan sekarang dia mahasiswa
fakultas psikologi Universitas Ahmad Dahlan.
Fi, kamu tau gak
keunikan kamu itu apa?
Aku beda dari yang lain, Mbak. Aku lebih maju berfikir lebih
berinovasi ke depan, aku mampu merencanakan suatu hal yang tidak mungkin dipikirkan
orang lain, modal nekat yang kuat adalah semangat yang tinggi dan optimis.
Dan Glads, Rafi ini adalah bagian dari temen-temen difabel
kita, Rafi dengan Tuna Daksa.
Tuna daksa menurut KBBI adalah cacat tubuh.
Ada komunitasnya
gak,Rafi?
Kalau komunitas sendiri tidak ada Mbak. Menurut kami,
komunitas justru mengucilkan kami. Kami ingin berbaur. Walaupun fisik kami
seperti ini, pikiran kami dan kecerdasan kami ini sama dengan orang yang
normal.
Mimpi Rafi apasih?
Aku bisa keliling dunia, bisa jadi ilmuan, sekaligus
peneliti Teori Psikologi, nanti namaku dipampang “Teori Rafi Oka Wijaya”
Amiiiinnn Fi, Amiin!
Rafi udah pernah dapet
penghargaan apa aja?
Finalis debat se DIY, juara 2 vocal group, juara 1 paduan
suara, lomba essay, lagi mengurus rekomendasi buat gabung di forum Indonesia muda dan nyanyi solo di depan
walikota Lampung, salah satu anggota pengembangan masyarakat di inspirator Indonesia chapter Yogyakarta dan penah menjadi delegasi forum negarawan muda Yogyajarta
But gak sempet denger Rafi nyanyi
Di Indonesia sendiri,
Rafi udah pernah keliling kemana aja nih?
Selama di indonesia aku baru keliling di Jogja, Jakarta, Lampung.
Karna Di indonesia fasilitas kami untuk jalan-jalan itu sangat kurang
Oke Rafi terimakasih. Sampai
ketemu di kesempatan-kesempatan lainnya. Good Luck untuk Rafi!
![]() |
Me, Rafi, Zee |
Mimpi itu gak berbatas, tau?
Saya ketemu Rafi yang tampak luarnya ‘terbatas’ tapi pas
saya ngobrol, dia justru bisa ngebongkar batas-batas yang kita liat dari luar. Like, halo, dia gak selemah itu loh, dia
cerdas dan he looks fine with his
uniqueness. He is special. Dia tau mau dibawa kemana ilmu psikologi yang
dia punya. Dia punya GOAL yang banyak dari kita –yang dari luar keliatan sehatwalafiat–
malah gak punya.
Hari ini bukan cuma didedikasikan untuk temen-temen difabel
aja. Tapi untuk pemerintah juga dan buat kita yang selalu dikelilingi sama
mereka. It simply because we have to ‘Memanusiakan Manusia’. Benahi fasilitas
untuk teman-teman difabel, notice them! Mereka adalah bagian dari kita, jadi
kita adalah mereka.
Selamat Hari Difabel Internasional,
Terimakasih banyak Rafi Okawijaya. Terimakasih udah ngajarin kaka tentang mimpi yang visioner. Dan terimakasih sudah mengajarkan kaka tentang hidup.
Sampai ketemu lagi, Dek!
Sampai ketemu lagi, Dek!
Gamau tau kalau kita ketemu kamu harus nyanyi! Plus penghargaan
kamu jadi makan banyak!
Modal nekat yang kuat adalah semangat yang tinggi dan
optimis – Rafi Okawijaya
![]() |
Take a part with this valueable campaign. Let's make em smile! |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar