Saya kenal betul seperti apa orang yang namanya saya tulis
dan saya jadikan judul di post saya ini. Agar terlihat lebih formal, perkenalkan
nama saya Amanda Primiasih. Junior dari nama yang ada di atas, rekan debat yang
beberapa kali mengantongi juara 1 dan 2 di tingkat kota ataupun wilayah tiga
Cirebon. Hampir seluruh debat yang saya ikuti, partner saya adalah Ghannez.
Ghannez adalah senior saya, setahun di atas saya di SMA NEGERI 6 Cirebon.
Sekolah kami memang di kota, tapi Ghannez tercatat sebagai penduduk kabupaten
(orang Cirebon pasti tahu seperti apa batas pilang perdana dengan kota bukan?
Hehe)
Sekarang Ghannez adalah mahasiswa di Universitas Udayana, Bali.
Lewat post ini, saya tidak ingin melebih-lebihkan atau
membuat nama Ghannez seakan yang paling pintar serta jenius. Tapi kalau memang
dasarnya sudah seperti itu, mau bagaimana lagi?
Saya sudah dapat kabar bahwa Ghannez melalui risetnya yang
berjudul “Practical Methods on Sustainable Tourism: Pemuteran Community Based
Touris” terpilih sebagai riset yang akan diberi penghargaan oleh International
Conference on Tourism and Leisure Studies di Hawaii USA. Saya sudah dapat kabar
tersebut sejak bulan Februari pertengahan, setelah sebelumnya pada bulan Januari saya
pun mendapatkan kabar baik, rekan debat saya yang lain Muhammad Denny Ramadhan
akan transkrip kuliahnya ke China dengan studi Sastra Mandarin. Saya patut berbangga diri, dikelilingi manusia jenius, kreatif dan beruntung.
Ghannez Novaldy Loreza adalah satu-satunya anak Indonesia
yang risetnya terpilih dalam ajang internasional konferensi tersebut dan
memenangkan graduate scholar award. Selain mendapatkan penghargaan atas
risetnya, nantinya ia akan mempresentasikan risetnya tersebut di seluruh mata
dunia.
Saya sedih. Saya tidak tau harus berbuat apa. Kabar Ghannez
sejauh ini (alhamdulillah) sudah masuk ke beberapa situs online, kalau tidak
salah ada di aboutcirebon yang sumbernya didapatkan dari Radar Cirebon, saya
juga lihatnya dari post teman yang di share ke timeline karna saya tidak add
official line tersebut. Saya senang, walaupun sedikit. Seperti melihat peluang.
infomasi mengenai berita tersebut dapat di cek di sini |
Saya harap post saya tidak terlampau telat. Karna Ghannez
sudah harus pergi pada tanggal 22-23 April 2016. Saya harap uangnya bisa
terkumpul. Ghannez sudah mencoba memasukkan data dirinya dan upaya untuk
mendapatkan dana melalui Kita Bisa
kalau dilihat nominal angkanya jujur, memilukan. Saya tahu kok, uang dibutuhkan
Ghannez memang tidak sedikit. But i believe that he deserves that!
Tolong. Tolong. Tolong.
Saya bilang Ghannez untuk cari bantuan ke pihak pemerintah,
kedutan besar kah, konsulat kah, dinas pendidikan kah, atau bahkan datang ke
Cirebon dan urus di sini. Lalu respon Ghannez membuat saya geleng-geleng
“i’ve tried, tapi birokrasinya sulit Man” begitu kata
Ghannez. Im about to cry.
Sejauh ini yang saya tahu Ghannez sudah memperluas upayanya
melalui dinas pendidikan. Tapi saya belum tau progresnya sejauh ini seperti
apa. Dan hari ini saya lihat post di timeline line, ada post yang di share
Ghannez dari BEM Universitasnya. Postingan yang berisi untuk bersama-sama
mendonasikan dana untuk Ghannez.
Ghannez tercatat sebagai 16 besar mahasiswa berperestasi di universitasnya.
Lantas tunggu apa lagi untuk menolong Indonesia? Rasanya saya patut menyebut
Ghannez sebagai tangan panjang dari Indonesia. Lewat Ghannez nantinya nama
Indonesia akan semakin harum di dunia.
It is awesome.
Sulit rasanya menggerakan hati untuk menyumbang. Mungkin
alasannya masuk akal, dananya memang terlampau besar. Tapi bukankah ini hal
yang wajar? Ghannez diundang ke Amerika.
Ghannez anak Indonesia. Kacung Cirebon. Dan segala
keunggulannya yang membuat saya bangga dengan sifatnya yang super humble dan
periang.
"Gue udah pasrah kalau gue gak bisa berangkat, yang penting gue udah usaha" kata Ghannez pada saya dan Denny. |
But, once again. Saya bisa apa?
Saya putuskan untuk membuat post pada blog saya. Tuhan maha
baik, maha melihat, maha adil. Tuhan tidak akan membuat usaha hambaNya sia-sia.
Hasil akhirnya nanti akan sesuai dengan usaha dan doa. Terdengar klise. Tapi
tak ada pernyataan Allah yang keliru. Saya yakin, usaha dan doa yang maksimal
akan menghasilkan hasil yang maksimal juga. Toh, Allah maha tahu bukan? Maha
Adil.
Dan, hari ini sampai tanggal sebelum 22 April, masih
terhitung sebagai usaha.
saya memohon
bantuan dari seluruh rakyat Indonesia. Bukankah menolong Ghannez sama halnya
dengan menolong Indonesia?
Saya selalu percaya Allah itu baik dan tidak akan tinggal
diam dalam setiap upaya yang hambanya lakukan.
Halo Indonesia, saya Amanda Primiasih. Melalui post ini saya
memohon banyak pertolongan dari anda semua untuk menolong Ghannez. Siapapun.
Apakah dia mereka yang duduk di kursi-kursi di Senayan atau bahkan mereka yang
sekarang sedang duduk-duduk di depan TV.
Indonesia Bisa!
Bagi siapapun yang berbesar hati ingin menolong Ghannez,
berikut contact personnya:
087829087678/081239609843 (langsung terhubung dengan
Ghannez. Bagi yang masih penasaran bisa langsung menghubungi Ghannez melalui nomer tersebut)
Atau kirim donasi melalui:
BCA 374 0688 188 a.n Ghannez Novaldy Loreza atau bisa
melalui
Tidak ada komentar:
Posting Komentar