leyeh-leyeh
berjibaku sama daftar-daftar event, yang berujung diterima, yang berujung gatau mau diambil atau engga
iseng bikin kue
lanjut nge-blog dan itupun ga seberapa
beresin novel yang habis ditolak (lagi)
cek instagram
lanjutin cerpen
Terhitung tidak produktif and it makes me gak tenang. Sebulan magang rasanya sibuk lari-lari dari zona nyaman dan balik ke rumah dengan sekarung zona nyaman.
Yang paling parah adalah selama check instagram. Social media. Cukup menyulut temper.
Kenapa?
Iya, ikut event sana-sana, iya namanya dikenal sana-sini, tapi hasil real nya tuh mana? Yang terpenting itu kontribusi pasca-event. I shout those words buat diri sendiri. or at least you have to shout those words too buat diri kalian juga, biar terpacu, biar gak diem, biar gerak, biar bangun dari kasur atau matiin tv dan melakukan hal bermanfaat sesuai passion.
Lewat instagram, yang paling sering dipantengin sampe kuota jebol, snapgram isinya orang-orang produktif. Jualan. Sekolah. Exchange. In short, produktif lah ya. Terpentingnya adalah mereka 'menghasilkan' secara kontinuitas.
Iya jelas kesel, marah, karna yang saya lakukan cuma sebatas nonton atau kepo-kepo. Mulai takut, takut gak berkontribusi apa-apa, takut jadi beban negara.
Saya sempet ngobrol sama Atika (Nana), dia ownernya ATHANAPARADISA , saya udah kenal Nana dari jaman SMP mulai dia jualan pake bbm dan barang yang dijualnya macem-macem sampe sekarang jadi konsisten ke satu item dan followersnya naik terus. Penghasilan? gak usah tanya. Nana gak kemana-mana itu artinya lewat bisnis hasilnya sangat menguntungkan. Plus, Nana masih kuliah dan dia sudah berpenghasilan.
Saya rasa, yang diinginkan sama negara adalah pemuda/i macem Nana.
Yang gak ngerepotin. Less talk do more.
Semakin tua, semakin keliatan ujungnya mau kemana. Setiap taun sarjana udah kaya episode Tom&Jerry yang diperternakan yang ayamnya ngeluarin telur buanyakbuanget seiisi rumah. Ya itu lah. Banyak.
At least, kita punya cadangan. Baru sadar kenapa disetiap seminar pasti masukin enterpreneurship. Karna setidaknya mengantisipasi persaingan secara kuantitas ratusan atau bahkan ribuan freshgraduate. Jadi yang belum dapat kesempatan kerja, bisa buka lapangan pekerjaan sendiri.
Sakit loh liat sosial media. Rasanya kaya ditampar kenyataan.
But it's oke. Justru karna sakitnya itu jadi terpacu. Well, i have to say thanks for my 'following' yang sudah pake instagram untuk tujuan berbagi hal positif dan mendorong orang buat bergerak dan maju. Bukan sekedar capture chat dan upload di snapgram. No offense.
Jadi, tujuan hidup kamu apa?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar